Dalam ajaran agama Hindu simbul dikenal dengan kata “niasa” yaitu sebagai pengganti dari yang sebenarnya. Bukan hanya keagamaan saja yang menggunakan simbul, aspek kenegaraan dan berbangsapun memakai simbul. Dari bentuk atau jenis simbul yang berbeda namun pada hakekatnya mempunyai makna dan fungsi yang sama. Dimana makna tersebut menyangkut dengan isi alam (makrokosmos) dan isi permohonan manusia terhadap Ida Sanghyang Widi Wasa atau Tuhan Yang Esa adalah untuk mencapai keseimbangan dari segala aspek kehidupan seperti pada konsep Tri Hita Karana. Masyarakat atau umat Hindu di Bali sudah tidak asing lagi dengan “Penjor”. Pada umumnya di Bali mengenal dua jenis Penjor yaitu “Penjor Sakral” dan “Pepenjoran atau Penjor Hiasan”, yang merupakan bagian dari upacara keagamaan dalam upacara Galungan ataupun upacara piodalan pada setiap pura di Bali. Sedangkan Pepenjoran atau Penjor Hiasan umumnya hanya dipergunakan pada saat adanya lomba desa, pesta seni dan lain sebagainya. Pepenjoran atau Penjor Hiasan tidak berisi sanggah penjor dan tidak ada pala bungkah atau pala gantung, porosan, serta lain sebagainya. Sedangkan Penjor Sakral dipergunakan pada waktu Hari Raya Galungan yang berisi sanggah penjor, adanya pala bungkah dan pala gantung, sampiyan, lamak, jajan dan lain sebagainya.
Dalam ajaran agama Hindu simbul dikenal dengan kata “niasa” yaitu sebagai pengganti dari yang sebenarnya. Bukan hanya keagamaan saja yang menggunakan simbul, aspek kenegaraan dan berbangsapun memakai simbul. Dari bentuk atau jenis simbul yang berbeda namun pada hakekatnya mempunyai... baca selengkapnya
Dikisahkan di sebuah negeri bernama Mantili ada seorang puteri nan cantik jelita bernama Dewi Shinta. Dia seorang puteri raja negeri Mantili yaitu Prabu Janaka. Suatu hari sang Prabu mengadakan sayembara untuk mendapatkan sang Pangeran bagi puteri tercintanya... baca selengkapnya
Calon Arang adalah seorang janda penguasa ilmu hitam yang sering merusak hasil panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit. Ia mempunyai seorang puteri bernama Ratna Manggali, yang meskipun cantik, tidak dapat mendapatkan seorang suami karena orang-orang takut pada ibunya. Karena kesulitan yang... baca selengkapnya
Oleg dapat berarti gerakan yang lemah gemulai, sedangkan tambulilingan berarti kumbang pengisap madu bunga. Tari Oleg Tambulilingan melukiskan gerak-gerik seekor kumbang, yang sedang bermain-main dan bermesra-mesraan dengan sekuntum bunga di sebuah taman. Tari Oleg Tambulilingan, yang semula dinamakan... baca selengkapnya